Seri Hijau Lainnya


Artikel ini disarikan dari Koran Republika 27 Juni 2010 dengan tema Global Warming or Go Green Global. Berdasarkan keterangan kelompok peneliti inti es Papua dari Ohio State University bahwa dalam waktu 20-30 tahun ke depan gletser di Gunung Cartensz dekat Puncak Jaya Papua akan hilang.
Kelompok peneliti ini selama 13 hari tinggal di tiga titik gletser yang masih ada di Papua yang berdasarkan pengamatan mengalami penurunan sekitar 30 cm. Proses pencairan es pada gletser Papua sangat cepat akibat dari faktor iklim. Setiap hari hujan turun menimpa gletser. Perlu diketahui pula bahwa gletser di Pegunungan Papua merupakan yang paling rendah dibanding dengan gletser lain di belahan bumi.
Nah nah, semakin semangat buat aksi go green kan..., lanjutan dari seri hijau nih yaitu go green ala Alexaandra Bastedo.
1. Ganti jendela kecil dengan jendela besar tanpa gorden sehingga cahaya matahari dapat menembus ke seluruh ruangan. Tak perlu menghidupkan lampu di dalam rumah di siang hari.
2. Setiap kamar dan dapur dilengkapi dengan jendela yang bisa dibuka. Sirkulasi udara lancar dan suhu dalam ruangan pun tidak tinggi.
3. Gunakan shower untuk menghemat pemakaian air sampai 30 liter.
4. Kamar mandi dilengkapai dengan dinding glass block sehingga cahaya matahari bisa menembus kamar mandi.
5. Sampah rumah tangga dipisahkan sesuai jenisnya yaitu sampah plastik, kaleng, kertas, dan sampah basah
6. Manfaatkan barang sisa dan tidak memaksakan diri untuk membeli barang baru sementara barang yang lama masih bisa digunakan terlebih jika hanya ingin terlihat keren dan bergengsi.
7. Alih-alih menyediakan gudang, kumpulkan barang2 lama dan sumbangkan.
8. Beli barang second dan jika dalam perjalanan waktu rusak tetap digunakan denagn membuatnya tampak bagus, menarik, dan enak dilihat.
Go greean emang selalu identik dengan aksi penghematan dan pemanfaatan yang efisien, bisa kita mulai sekarang mulai dari hal yang ada di sekitar kita. Jadikan sebagai kebiasaan dan tularkan! Help our earth save!

Pembentukan Sekber PA Wonosobo

Pada tanggal 10 Juli 2010 mau ada pembentukan sekber PA Wonosobo, bertempat di perpustakaan Desa Patakbanteng, dan malamnya nginep bareng+perawatan pohon di Gunung Perahu,, bwt temen2 PA Wonosobo, di harap untuk bisa ikut berpartisipasi.. more info, Gempa Unsiq/The Bull Egg's Adventure Patakbanteng..

Cemara Siuk

Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.

Cemara sendiri merupakan tetumbuhan hijau abadi yang sepintas lalu dapat disangka sebagai tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar kelihatan seperti jarum, dan buahnya mirip runjung kecil. Namun kenyataannya pepohonan ini bukan termasuk Gymnospermae, sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.
Cemara adalah pohon yang sangat artistik untuk penataan sebuah taman. Dibentuk sedemikian rupa dalam gaya seni jepang yang bernama bonsai. Jenis cemara asli Indonesia untuk dibuat bonsai yang paling bagus adalah cemara udang atau Casuarina equisetifolia, berasal dari daerah Madura, Jawa Timur.Ada juga jenis cemara lainnya seperti cemara balon atau Casuarina nobillis yang tajuknya berbentuk seperti balon dan cemara norfolk atau Casuarina excelsa yang tajuknya bertingkat-tingkat cantik.
Sedangkan di tempat kami yang paling lazim adalah cemara angin atau Casuarina junghuhniana. Cemara angin atau di tempat kami disebut sebagai cemara siuk berdasarkan bunyinya jika diterpa angin. Jenis cemara ini menjadi pilihan dalam reboisasi karena tajuknya tidak lebar sehingga tidak mengganggu tanaman kentang yang harus mendapat sinar matahari. Saat ini kami juga melakukan pembibitan agar persediaan reboisasi tercukupi.

Carica dan Dieng

Hmm.., ini tentang buah yang sangat teramat khas sekali dari Dieng. Apalagi kalau bukan carica. Sudah pernah dengar atau belum? Buah ini tumbuh pada ketinggian 2000 meter DPL, dan hanya dijumpai di Dieng dan Brazil. Sst.., ada
kabar yang berhembus bahwa bibit carica yang ditanam di dataran rendah akan tumbuh menjadi pepaya dan sebaliknya bibit pepaya yang ditanam di Dieng akan tumbuh menjadi carica, namun jangan ambil pusing karena buah ini memang masih berkerabat dekat dengan pepaya.
Nama latin buah carica ini adalah Carica pubescens atau Carica candamarcensis, atau kadang dikenal sebagai Mountain Papaya, atau di antara penduduk setempat dikenal sebagai gandul Dieng. Beda carica dengan pepayaadalah jika pepaya biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan tropis yang memerlukan banyak panas dan matahari, maka carica termasuk keluarga pepaya yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi, memerlukan temperatur yang cukup dingin, dan banyak hujan. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo. Pohon carica yang mudah ditanam dan dipelihara, bisa ditanam di pematang kebun, bersama-sama dengan tanaman pangan lain. Pohon carica juga bukan tanaman semusim sehingga tidak memperparah tanah yang sudah mulai rentan. Oleh karena itu pohon carica sama sekali tidak mengganggu lingkungan malah memperkuat tanah.
Pohon carica berusia relatif panjang, bisa sampai 20 tahun bahkan lebih. Kurang lebih satu tahun setelah dipanen, pohon carica sudah bisa menghasilkan buah yang baik. Jika mutu buah sudah mulai menurun, biasanya setelah enam bulan, petani memangkas pohon tersebut. Dari pucuk-pucuknya akan tumbuh tunas baru yang segera menghasilkan buah yang lebih baik. Buahnya mirip pepaya yaitu berwarna kehijauan, atau kekuningan jika sudah cukup matang, hanya saja bentuknya lebih kecil dari pepaya. Namun buah carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan, bahkan bisa melukai kulit jika terlalu banyak melekat di kulit. Penduduk setempat menikmati buah ini dengan cara membelahnya menjadi dua dan mengambil bijinya untuk disesap. Karena rasanya yang manis, biji inilah yang nantinya akan dibuat sirup dan dapat memberikan rasa khas pada buah carica dalam sirup. Namun carica juga bisa dibuat minuman, manisan, selai, puding, bahkan campuran kare. Ibu-ibu di Dieng sudah cukup kreatif dalam mengolah carica, karena telah sering diadakan lomba memasak carica.
Sedangkan produk olahan dari buah carica yang diproduksi untuk dijual antara lain adalah carica in syrup, juice buah carica, syrup buah carica, selai carica, dan manisan carica. Produk tersebut menjadi produk khas Dieng dan selalu dicari wisatawan sebagai buah tangan. Sebagai contoh harga 1 botol carica dalam sirup adalah antara 6ribu sampai 10ribu. Rasanya kenyal, manis, dan segar serta memiliki aroma yang khas dan harum. Jika menyantapnya lagsung di Dieng anda tinggal meminumnya saja, namun jika anda bawa pulang sebaiknya tambahkan es agar semakin segar.

Curug Sirawe dan Sekitarnya

Menuju objek pariwisata yg lain di Dataran Tinggi Dieng yaitu Curug Sirawe dan sekitarnya. Curug Sirawe sendiri berada di Kabupaten Banjarnegara dan memiliki ketinggian kurang lebih 80 meter. Perjalanan menuju
curug dapat ditempuh dengan motor dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Jalan menuju curug belum terjamah aspal sehingga perjalanan akan perlu perjuangan. Begitu pula saat harus berjalan kaki menuju curug. Jalan setapak di dalam hutan yang masih rimbun cukup menyulitkan namun tetap bisa dilalui kok. Setelah hampir setengah jam berjalan akan mulai terdengar suara air mengalir deras. Dijamin semua jerih payah melewati hutan tidak sia-sia belaka, curugnya indah sekali dan alam di sekitarnya juga masih lestari. Hati2 apabila bermain air, jangan sampai terpeleset di antara batu yang licin. Perjalanan pulang ternyata juga tidak mudah lho. Harus mendaki jalan setapak yang tadi dilalui. Kalau ingin mencari tempat cuci kaki, cari saja tempat cuci umum, karena airnya hangat, dijamin betah mencuci kaki deh.
Setelah dari sini bisa melanjutkan perjalanan ke arah barat ke Telaga Merdada. Sebelumnya sempatkan pula mampir di Kawah Sileri yang baru-baru ini meletus. Tenang, letusan ini tidak tampak menimbulkan kerusakan yang berarti. Telaga Merdada merupakan telaga terluas di kawasan dengan luas 25 ha dan kedalaman 2-10 meter. Telaga ini juga masih berda di kawasan kabupaten banjarnegara. Telaga Merdada indah dan bersih, akan tampak beberapa orang yang memancing disana.

Menjer dan Sekitarnya

Kalau biasanya ke arah barat melulu, sekarang kita pindah haluan ke arah timur yuk! Telaga Menjer adalah salah satu telaga di lereng Dataran Tinggi Dieng. Selain Telaga Menjer masih ada Telaga Warna, Telaga Pengilon, Telaga Merdada, Telaga Cebong, dan lain-lain. Letak telaga ini adalah di Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, letaknya dekat dengan PLTA Garung. Telaga ini juga dipakai sebagai sumber listrik.

Telaga ini bisa dicapai dengan menuruni Dataran Tinggi Dieng menuju Kecamatan Garung. Sampai di Pasar Kecamatan Kejajar belok ke kanan dan mengikuti jalan. Jalan yang berkelak-kelok cukup menghibur perjalanan. Sepanjang jalan adalah ladang milik masyarakat desa. Ada kebun teh juga. Namun kadang kala tanaman masyarakat tersebut ada yang rusak karena terjangan angin kencang.
Atau bisa juga lewat jalan raya dieng dan berhenti di gerbang plta garung si sedbelah kiri jalan. Tinggal belok kiri dan mengikuti jalan.Jika melewati jalan di area PLTA Garung ini maka akan disuguhi deretan pipa-pipa air yang berukuran raksasa, diameternya tak kurang dari 1,5 meter.
Air di telaga ini berwarna biru cantik, dikelilingi pohon-pohon yang asri. Untuk masuk ke tempat pariwisata ini cukup membayar karcis dua ribu rupiah saja. Di tepian telaga sebelah barat dan selatan ada keramba ikan milik masyarakat. Dan ada perahu yang siap mengatar berkeliling telaga, ongkosnya cukup lima ribu rupiah.

Telaga Warna dan Sekitarnya

Kali ini kita kan membahas lebih detail dari sekilas eksotika Dieng. Dimulai dari Telaga Warna sebagai ikon Dataran Tinggi Dieng dan merupakan salah satu dari sekian banyak obyek pariwisata di Dataran Tinggi Dieng. Letaknya di Desa Dieng Kabupaten Banjarnegara. Lokasinya
dekat dengan Dieng Plateu Theater, Kawah Sikidang, dan Kompleks Candi Dieng, one stop tourism deh istilahnya.
Telaga Warna ini sudah dilengkapi fasilitas area parkir dan tempat mangkal penjual makanan dan souvenir. Cara memasuki telaga warna ada beberapa yaitu lewat pintu masuk resmi, lewat Dieng Plateu Theater (DPT) dan lewat jalan Desa Jojogan. Pintu masuk resmi bisa dicapai dari pertigaan Dieng kamu ambil jalan yang ke kiri. Di sepanjang jalan akan tampak beberapa penginapan dan di kanan jalan ada sebuah Masjid yang arsitekturnya mirip bangunan di Moskow, Rusia. Oya kalo jeli di sebelah kanan jalan juga tampak Kompleks Candi Dieng lho. Gerbang Telaga Warna ada di kiri jalan di sebuah kelokan jalan. Di seberangnya itulah terdapat area parkir dan tempat mangkal penjual. Oya kurang tahu harga tiketnya berapa tapi yang pasti terjangkau lah.
Sedangkan cara mencapai pintu masuk yang ada di belakang DPT yaitu kamu harus nyampe DPT dulu. DPT dapat dicapai dengan mengikuti jalan dari pintu masuk Telaga Warna, lalu belok ke kiri, nanti akan kelihatan bangunan DPT di atas bukit, ada plangnya kok. Di seberang DPT adalah area milik PT Geo Dipa Energi unit Dieng, sebuah perusahaan pembangkit energi listrik tenaga panas bumi. Oya, di sini anda bisa menonton film dokumenter yg berkisah tentang asal-usul Dataran Tinggi Dieng dan letusan Kawah Sinila pada tahun 70-an yang tragis. Setelah sampai di DPT cari saja plang jalan menuju ke Telaga Warna di sebelah belakang DPT. Jalannya berupa tangga yang turun menuju telaga di bawahnya. Nanti anda akan sampai di sisi sebelah selatan dari Telaga Warna.
Sedangkan jalan yg terakhir agak pribadi ya, karena harus melewati jalan desa, dan anda harus jalan kaki juga. Tapi tak apa, malah bisa sekalian berkenalan dengan masyarakat, siapa tahu? Desa Jojogan ini ada di sebelah timur laut dari Telaga Warna. Petunjuknya yaitu setelah anda melewati gerbang Dieng Plateau Area bersiaplah mencari SD Patakbanteng di sebelah kiri jalan, setelah SD tak lama kemudian ada masjib hijau di sebelah kiri jalan juga, di sebelah masjid ini akan ada sebuah jalan desa. Nah, anda tinggal belok kiri ke jalan yang menuju Desa Jojogan ini. Jalan saja terus, oya jalannya menanjak ya, siapkan bekal air minum. Kalau sudah sampai di area lahan kentang tinggal jalan menuju arah barat atau belok ke kanan. Kalau bingung jangan ragu bertanya pada petani yag beraktivitas di sana ya. Tapi yakin deh kalau ga bakal tersesat, gampang kok. Nanti Telaga Warna akan tampak biru dan cantik dari sisi timur ini, berwarna biru muda di tengah dan hijau tua keabu-abuan pada tepinya. Lalu hamparan ladang kentang berubah menjadi hutan pinus. Hati-hati ya kalau lewat sini, saat sedang musim angin rawan pohon tumbang. Lihat saja ada beberapa pohon tumbang di tepi telaga. Tapi pohon tumbang ini adalah spot favorit untuk berfoto lho.
Oya di Telaga Warna ini banyak areanya lho, ada area pertunjukan tari topeng di sisi barat. Setelahnya ada area yang disebut pantai yang khas dengan bau belerang. Kemudian ada Goa Semar di sisi timur. Dan tak lupa ada Telaga Pengilon di sisi sebelah tenggara, telaga ini ukurannya lebih kecil dan warna airnya hanya kehijauan.
Telaga Warna ini sering kami pakai jika ada kegiatan seperti manajemen alam bagi anak SD dan outbound untuk anak SMP. Beberapa bulan yg lalu juga diadakan Jambore Pecinta Alam Se-Jawa Tengah di sini.

Candi Dieng dan Sekitarnya

Ikon Daratan Tinggi Dieng selanjutnya adalah Komplek Candi Dieng yang terletak di Desa Dieng Wetan, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Letaknya di perbatasan dengan Desa Dieng Kulon, Kabupaten Wonosobo. Kompleks ini mencolok dan terlihat
jelas dari jalan, dijamin tidak akan tersesat deh. Pemandangannya asri, sepanjang jalan menuju candi ditanami pohon cemara dan bunga terompet kuning, cantik! Tempatnya juga bersih dan rumputnya rapi.
Pertama anda bisa mengunjungi Komplek Candi Arjuna. Komplek Candi ini terakhir kali mengalami pemugaran pada 28 Juli 2008 dan Purna Pugar Candi Arjuna ini diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada waktu itu yaitu Ir. Jero Wacik , SE. Komplek candi ini terdiri dari candi yang berada di sisi timur yaitu Candi Arjuna-Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembrada, sedangkan di sisi barat ada Candi Semar dan Candi Arjuna. Selain itu juga masih ada candi-candi lain namun kondisinya tidak utuh. Oya, Komplek Candi Dieng merupakan Candi Hindu, tinggi dan ramping, jadi ingat dengan Candi Prambanan yang lebih spektakuler ya?
Selain Komplek Candi Arjuna di Komplek Candi Dieng ada Candi Bima dan Candi Gatotkaca. Kedua candi itu terletak tidak jauh dari Komplek Candi Arjuna. Candi Gatotkaca yang terletak di atas bukit, dan dari sini terlihat Telaga Balekambang. Telaga ini dikelilingi kebun milik masyarakat, sepertinya telaga ini tidak dijadikan obyek pariwisata. Sedangkan Candi Bima ada di sebelah belakang dekat dengan pintu masuk Kawah Sikidang. Candinya masih terawat dengan baik, lingkungan di sekitarnya pun bersih dan asri. Selain candi disini juga ada museumnya lho.
Sedangkan untuk mengunjungi Kawah Sikidang anda tinggal jalan terus dari pintu masuk di sebelah Candi Bima. Di jalan anda akan menemui pipa-pipa milik PT Geo Dipa Energi unit Dieng, sebuah perusahaan pembangkit energi listrik tenaga panas bumi. Dari pintu masuk menuju kawah jaraknya memang cukup jauh. Kemudian tampaklah area kawah dengan asapnya yang menjulang. Tempat pariwisata ini dilengkapi area parkir yang cukup luas. Juga ada kios-kios souvenir. Mendekati area kawah anda akan disambut oleh bau belerang yang khas dan menusuk hidung. Pusat kawah hanya dipagari bambu seadanya. Di dalamnya, air kawah mendidih dan meletup-letup hebat.

Seri Hijau : Tips Hemat Air!

Ada lagi nih yg bisa kita lakukan buat bumi kita. Artikel ini aq ambil dengan sedikit perubahan dari sini. Check it out..
1. Cek kondisi sambungan pipa air dan keran di setiap titik saluran air yang ada di dalam rumah.
2. Simpan air bekas saat cuci piring.
Bak cuci piring 'double sink' lebih hemat air karena air keran tidak perlu mengucur terus saat mencuci. Gunakan
satu ember di salah satu bak, dan buang air bekas cucian untuk menyiram tanaman atau WC.Ini juga berlaku bagi air bekas wudhu dan air bekas mandi sebelum memakai sabun.
3. Memasukkan botol air di tanki WC.
Terdengar aneh kan? Padahal, memasukkan botol kemasan yang diisi air dalam tanki WC merupakan salah satu cara paling efektif, mudah dan murah untuk menggurangi pengunaan air saat flushing. Dalam 1 hari, kita membuang air sebanyak 2.5 botol galon air bersih hanya untuk membilas toilet. Dengan menggunakan botol air, kita bisa menghemat antara 15-20 liter per hari.
4. Mandi 5 menit saja.
Menghabiskan air bersih sekitar 30 liter saja, daripada menggunakan bathtub (bisa 60 liter).
5. Gosok gigi dengan keran tertutup.
Capek atau malas, kita suka lupa matikan keran saat sikat gigi. Tapi, membiarkan keran terbuka selama 1 menit itu sama dengan membuang 1 botol galon air bersih sehari.
6. Memasang keran 'one touch': (liter air yang dihematkan per hari = 85%).
7. Membuat lubang Biopori.
Cara pembuatannya sangat mudah, yaitu dengan membuat lubang berdiameter 10 cm. Lubangnya diisi dengan sampah organik. Saat hujan turun, lubang ini akan terisi air. Air tersebut akan meresap ke dalam tanah dan diikat sebagai sumber air tanah yang nantinya akan kita butuhkan sebagai suplai air bersih.
8. Memasang talang air.
Dengan media penyalur air hujan ini, air hujan disalurkan ke bidang yang lebih rendah, misalnya ke selokan atau/dan ke sumur resapan.
9. Pilih toilet/wc dengan 'dual flush'.
Sistem pembilasannya terdiri atas dua pilihan, sesuai dengan kebutuhan.
10. Menyiram tanaman pada jam 9 pagi atau sore setelah jam 4 untuk mengurangi penguapan.
11. Tanam tanaman di tanah bukan di pot karena tanaman di pot akan membutuhkan lebih banyak air.
12. Sebaiknya untuk daerah yang kesulitan air tidak dianjurkan untuk menanam jenis palem-paleman (Palmae), karena tanaman ini membutuhkan air setiap harinya rata-rata 60 liter. Namun ada pula jenis tanaman yang memiliki kemampuan untuk "menaikkan" air tanah yaitu pohon Gayam (Inocarpus edulis).Tanaman Perdu/Semak (Shrubs) yang bisa mereduksi polusi antara lain Bugenvil (Bougainvillea sp), Puring (Codiaeum variegatum), Nusa Indah (Mussaenda sp), Sri Rejeki (Aglaonema sp), Taiwan Beauty (Cuphea sp). Jenis-jenis tanaman ini merupakan tanaman yang tidak sulit dirawat.Yang bisa mengurangi (polusi) asap rokok misalnya Pedang-pedangan (Sansiviera sp), Katis Kodok (Sansiviera trifasciata), atau jenis tanaman sukulen lainnya. Tanaman ini pun cukup efektif fungsinya apabila diletakkan di dalam ruangan (indoor plants).
Simpel2 kan? Coba saja dulu dari yg paling mudah dan lanjutkan terus ya.. Selamat berhemat!

Sekilas Eksotika Dieng

Karena berdomisili di Dataran Tinggi Dieng, kayaknya wajib ya ngasih gambaran tentang dataran tinggi tertinggi di dunia selain Dataran Tinggi Tibet ini. Meskipun tak dapat dipungkiri bahwa Dieng sudah amat terkenal baik nasional maupun internasional terutama
dari segi pariwisatanya.
Nah, Dataran Tinggi Dieng sendiri merupakan sebuah dataran yang dikepung oleh gunung2, konon dataran ini adalah bekas letusan gunung yang kemudian meninggalkan bentuk dataran yg kemudian sampai sekarang menjadi tempat tinggal masyarakat yg mayoritas adalah pengusaha di bidang pertanian. Dataran Tinggi Dieng termasuk dalam Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Dari Kabupaten Wonosobo menuju Dieng dapat menggunakan angkutan umum dengan biaya bervariasi antara 6rb-7rb. Jarak yang ditempuh adalah sekitar 27km, melewati lereng gunung, berliku-liku dan naik turun dengan curam. Kalau anda memilih menggunakan kendaraan pribadi pastikan anda telah berpengalaman menyambangi area pegunungan.
Di sepanjang jalan awal masih dipenuhi rumah penduduk dan semakin dekat dengan gunung semakin didominasi dengan lahan pertanian. Suasana asri dan di salah satu jalan yg naik akan tampak sebuah pohon yg sangat besar menaungi jalan. Kemudian akan melewati sebuah pemakaman di tepi sebelah kanan jalan. Ketika sampai di Garung akan melewati pos tiket Dieng di kiri jalan. Di Garung cukup ramai dan banyak toko. Naik terus akan mendapati Kecamatan Kejajar dengan pasarnya yg sederhana, perjalanan kali ini tinggal sekitar 7km lagi. Namun jalan semakin menanjak saja dan tampak gunung dimana-mana.
Ada tanjakan yang cukup curam sebelum gardu pandang, setelah itu anda akan melewati sebuah jembatan kayu darurat yg dipasang karena tanah longsor tahun 2009. Kemudian anda akan melewati gerbang Dataran Tinggi Dieng di Desa Parikesit. Sebentar kemudian anda akan mencapai pertigaan Dieng, anda dapat berhenti di situ karena banyak penginapan di area desa Dieng Kulon tersebut. Jika anda melanjutkan perjalanan maka akan sampai di Kabupaten Banjarnegara.
Pusat pariwisata ada di Desa Dieng yang memiliki ketinggian 2500 di atas permukaan laut. Hawa dingin menusuk terutama di musim kemarau antara bulan Juli-Agustus, bisa turun mencapai 10 derajat celsius.
Di Dataran Tinggi Dieng ada banyak sekali objek pariwisata, seperti candi, telaga, curug, dan kawah. Ada Telaga Merdada, Telaga Warna yg tersohor, Telaga Pengilon, Telaga Menjer. Sedangkan kawah yg terkenal adalah Kawah Sikidang. Jika bingung mungkin yg pertama harus dikunjungi adalah Kompleks Candi Arjuna di Desa Dieng. Setelah iu anda bisa mampir Kawah Sikidang, Telaga Warna, Telaga Pengilon dan Dieng Plateu Theater (DPT) yang jaraknya masih berdekatan. Di Kompleks Candi Arjuna anda akan disuguhi kumpulan candi hindu yang diselingi bunga dan taman yg asri, anda juga dapat mengunjungi museum di sana. Di Kawah Sikidang anda akan menemukan sensasi kawah yg menggelegak dan meletup-letup serta bau belerang yg memenuhi udara. Selanjutnya di Telaga Warna anda dapat melamun sepuasnya sampai menggigil kedinginan. Di dekat Telaga Pengilon anada akan menemukan banyak buah sejenis raspberry di antara tanaman kentang milik masyarakat. Di sini juga ada Candi Semar yang berada di tengah antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, dari sisi ini Telaga Warna akan terlihat lebih cantik. Dari Telaga Warna anda dapat mengunjugi DPT untuk menonton film dokumenter. Untuk wisata umum sepertinya sudah cukup banyak dan menghibur.
Namun bagi anda yg suka hal2 baru bisa menyambangi Curug Sirawe yang masih original dan sekalian mampir di Kawah Sileri. Kalau masih kurang ada Sumur Jalatunda dan Kawah Candradimuka yang tepatnya berada di kawasan Kabupaten Banjarnegara. Atau anda juga bisa merasakan sensasi sunrise dari Desa Sembungan yang berada di ketinggian paling tinggi di antara desa2 di Dataran Tinggi Dieng. Di Desa Sembungan anda juga dapat menemukan Telaga Cebong di ujung desa. Well, masih banyak lagi sebenarnya objek wisata di sini, kalau tertarik hubungi kami saja ya.. selamat menikmati eksotika Dieng!

Tips Survival

Ada artikel menarik dari blog , ditulis kembali dengan perubahan ya.
Survival memang salah satu materi penting di alam bebas.Sebelum kita terjun langsung ke alam bebas,ada baiknya kita harus tahu bagaimana jika nantinya kita berada pada kondisi yang tidak terduga,tersesat misalnya. Istilah STOP bisa dipegang untuk
bisa paham tentang materi ini,yaitu: Seating [duduklah terlebih dulu saat kamu tersesat] Thingking [berpikirlah] Observe [amati sekelilingmu] Planning [buatlah rencana tentang apa yg akan kamu lakukan].
Pada dasarnya,untuk bisa survive, seorang survivor harus tahu tentang apa2 saja yang harus dilakukan. Ada 4 point penting dalam bersurvival yaitu :
1. SHELTER,tempat kita berteduh di alam bebas,misalnya kita tidak ada tenda maka
yg harus kita gunakan yaitu salah satunya dengan cara mendirikan bivak.Bivak terdiri dari bivak buatan yang umumnya didirikan dari ponco/jas hujan kelelawar yg dibuat sedemikian rupa menyerupai tenda,bisa terisi 1-2 orang tergantung dari besar kecilnya ukuran ponco. Atau bivak yg terbuat dari alam yg kita masih harus menata untuk bisa menjadi tempat berlindung,misalnya kita menggunakan batang pohon dan daun2 kering yg kita susun seperti rumah2an kecil. Bivak alam (yg asli) yaitu bongkahan pohon yg berlubang atau goa, tapi kita tetap harus melakukan pengecekan tentang tempat tersebut.
2. MAKANAN,untuk bisa bertahan hidup di alam bebas kita bisa memanfaatkan hewan dan tumbuhan yang tentunya kita juga harus paham dgn syarat2 makanan yg bisa dimakan/tidak, beracun/tidak. Untuk menangkap hewan misalnya kita juga harus tahu bagaimana cara mendapatkannya,biasanya saya mencontohkan dgn mengkonsumsi cacing tanah yg paling mudah didapat saat musim hujan.Untuk tanaman juga harus jeli dalam memilih,ada berbagai jenis tanaman yg tersebar di hutan dan banyak juga yg kita tidak tahu apa nama tanaman itu,sehingga menyulitkan kita untuk mengkonsumsinya, contoh tanaman yg dapat dimanfaatkan seperti pakis,arbei hutan,dll.
3. AIR,merupakan kebutuhan penting yang dibutuhkan seorang survivor.Kita bisa mendapatkannya jika lokasi yang kita singgahi dekat sumber air seperti sungai dan danau,tapi jika kita jauh dari tempat2 tsb maka kitalah yg harus terampil mencari air,bisa dgn cara proses penguapan-kondensasi yaitu mengumpulkan air dari daun2 yg ditutup dgn plastik,cara ini efektif pada siang hari yg terik,ada cara lagi dgn penyulingan yaitu mengambil air di tanah yg dilubangi,yg di atasnya tertutup oleh plastik, daun, tanah dan batu kecil untuk menjaga agar tidak jatuh. Cara lain yg bisa dimanfaatkan yaitu dgn mengambil air
pada batang2 pohon seperti pohon pisang,dari tumbuhan lumut,dan tentunya bisa dari air hujan. 4. API,berfungsi untuk menghangatkan tubuh saat dingin,sebagai penerangan basecamp,dan bisa juga bermanfaat untuk melindungi diri dari hewan buas-pengawasan lokasi camp.Kita dapat memperoleh api dari cara yg bermacam2,bisa dgn cara menggunakan bantuan lup/kaca pembesar yg dipantulkan ke matahari pada siang hari,dgn metode menggesek kayu keras ke kayu lunak yg tengahnya telah dilubangi,dgn cara menggesekkan 2 batu,dll.
Keempat hal tersebut sangatlah penting buat para survivor untuk dapat bertahan hidup,nah... daripada kita susah2 seperti itu,kita HARUSLAH siap dgn segala sesuatu yg dibawa untuk berkegiatan di alam bebas.Ini ada kaitannya dgn persiapan kita sebelum berkegiatan. Setiap pendaki hendaknya paham tentang MANAJEMEN PERJALANAN ketika akan memulai suatu pendakian.
Inti dari me-manage sebuah perjalanan,ada beberapa hal yg harus diketahui,apa itu... Yups,ada yg pernah tahu prinsip 5W1H ?????
1. WHAT
Apa yg akan dilakukan di tempat yg akan kita datangi?
Dengan apa kita ke sana?
Perlengkapan apa yg kita bawa?
2. WHERE
Ke mana kita akan pergi? Ingatlah bahwa kita harus paham dgn lokasi yg akan didatangi,bisa dgn mencari tahu ke petugas KSDA,literatur buku,maupun ke teman yg berpengalaman/ pernah ke sana.
3. WHEN
Kapan kita ke sana?
Dalam cuaca hujan/kemarau?
4. WHO
Dengan siapa kita pergi?
Siapa yg jadi leader selama perjalanan? Kita harus tahu kapasitas diri kita sendiri,termasuk yg amatir,sedang ataukah telah berpengalaman?
5. WHY
Mengapa kita melakukan kegiatan tsb? Pastinya ada tujuannya kan? Entah itu untuk penelitian,observasi,ataukah hanya untuk menikmati keindahan alam aja..
6. HOW
Bagaimana
kita mendapatkan peralatan dan perlengkapan sebelum kegiatan?
Bagaimana kita menuju tempat itu?
Banyak sekali yg bisa dijadikan pertanyaan2 agar kita bisa siap dgn perencanaan kita,tentunya dgn segala persiapan yg matang kita pasti bisa meminimalisir segala kemungkinan terburuk.Nah, selamat berpetualang!

"PERAHU GO GREEN"

Alam yg dulunya hijau,rimbun bagaikan senyuman anak kecil yg belum tau apa arti kehidupan,tp skrg telah menangis,meratap bagaikan bunda yg mrndukan buah hti yg tlah lama pergi. kembalian seyuman itu,,,,,,
buatlah bunda tersenyum,,,,,,
S-E-M-A-N-G-A-T.....!!!!!!
"PERAHU GO GREEN"

Seri Hijau : Hijaukan Kamar Mandimu!

Info ini aku dapat dari situs Greenpeace . Katanya, di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan.
Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal—jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara,
hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim. Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan—baik secara fisik maupun spiritual. Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga—masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba. Hutan-hutan purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.
Nah, karena itu kita sebagai warga bumi perlu dong nglakuin apa aja demi hijaunya bumi kita. Salah satunya ya mulai dari rumah kita sendiri, where we live every single day. Karena masih in English coba aq terjemahin ya.. Oya sebenarnya masih ada seri hijaukan yg lain, ntar aq terjemahin lainnya ya, sabar for a little while..
Cara menghijaukan kamar mandi alias membuat kamar mandi dan semua aktifitas yg kamu lakukan di kamar mandi menjadi ramah lingkungan, yg dapat dilakukan adalah :
1.Tutup keran ketika sedang sikat gigi atau berkumur. Lebih sulit melakukannya daripada mengatakannya, coba saja!
2. Taruh batu bata di tangki air toilet untuk mengurangi air yang dkeluarkan saat menyiram/flush.
3. Pasang program hemat air pada keran dan shower. Itu akan menghemat air dalam jangka waktu yg panjang.
4. Pilihlah shower daripada bak mandi, penggunaan shower 10 menit hanya membutuhkan air 3 kali lebih sedikit daripada dengan bak.
Menyitir dari situs yg sama, "Bumi yang rentan ini perlu suara. Bumi perlu solusi. Bumi perlu perubahan. Bumi perlu tindakan.", sumbangkan apa yg kamu punya, sekarang!

Seri Hijau : Hijaukan Perjalananmu!

Info ini aku dapat dari situs Greenpeace. Katanya, di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan.
Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal—jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim. Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan—baik secara fisik maupun spiritual. Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia.
Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga—masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba. Hutan-hutan purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.
Nah, karena itu kita sebagai warga bumi perlu dong nglakuin apa aja demi hijaunya bumi kita. Salah satunya ya mulai dari rumah kita sendiri, where we live every single day. Karena masih in English coba aq terjemahin ya.. Oya sebenarnya masih ada seri hijaukan yg lain, ntar aq terjemahin lainnya ya, sabar for a little while..
Cara menghijaukan perjalanan anda adalah:
1.Berjalanlah. Anda akan terlihat dan merasa lebih baik dnegan berjalan.
2. Gunakan sepeda atau transportasi publik sebisa mungkin.
3. Pilihlah transportasi publik untuk bekerja atau ke sekolah daripada berkendara dengan mobil pribadi setidaknya 1 kali dalam seminggu.
4. Jika terpaksa menggunakan mobil periksa ban gn benar, gunakan minyak pelumas yg baik sehingga menjaga kondisi mobil prima.
Menyitir dari situs yg sama, "Bumi yang rentan ini perlu suara. Bumi perlu solusi. Bumi perlu perubahan. Bumi perlu tindakan.", sumbangkan apa yg kamu punya, sekarang!

Seri Hijau : Hijaukan Pekaranganmu!

Info ini aku dapat dari situs Greenpeace . Katanya, di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan.

Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal—jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim. Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan—baik secara fisik maupun spiritual. Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga—masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba. Hutan-hutan purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.
Nah, karena itu kita sebagai warga bumi perlu dong nglakuin apa aja demi hijaunya bumi kita. Salah satunya ya mulai dari rumah kita sendiri, where we live every single day. Karena masih in English coba aq terjemahin ya.. Oya sebenarnya masih ada seri hijaukan yg lain, ntar aq terjemahin lainnya ya, sabar for a little while..
Cara menghijaukan pekarangan :
1.Mulai gunakan kompos. Kumpulkan sayuran dan sisa makanan, maka beberapa bulan kemudian anda akan mendapat tanah yang kaya akan nutrisi yang bisa digunakan untuk pekarangan anda.
2.Tanam sayuran, buah, dan tanaman herbal tanpa menggunakan pestisida.
3. Siram tanamna pada pagi atau malam hari untuk menghindari penguapan. Jangan menyiram pada siang bolong karena tidak akan sampai ke akar.
4. Tanam tanaman natif yg hanya membtuhkan sedikit air.
5. Resep kompos yang baik adalah : jika dilakukan pada lingkungan luar/outdoor, kumpulkan sampah pekarangan seperti rumput, bunga, dan daun yg tlh mati pada kotak kompos. Namun jika dilakukan dalam ruangan, anda dapat menggunakan kulit dan potongan sayuran serta daun teh,atau koran bekas. Ingat, kompos anda akan baik sebaik sumber bahan yg dipakai, jadi hindari tanaman yang berpenyakit, daging, lemak maupun minyak. Tutup lapisan sampah dan sisa makanan dengan lapisan tipis tanah. Jaga tetap lembab dan balik kompos setiap 1-3 minggu dgn sekop.
Menyitir dari situs yg sama, "Bumi yang rentan ini perlu suara. Bumi perlu solusi. Bumi perlu perubahan. Bumi perlu tindakan.", sumbangkan apa yg kamu punya, sekarang!

Many Species. One Planet. One Future

Artikel ini ada di Republika tanggal 5 Juni 2010 di kolom . Yup.., 'Many species. One Planet. One Future' itu adalah tema World Environment Day (WED) PBB tahun 2010, yang emang sesuai dgn tahun 2010 sebagai tahun internasional keanekaragaman hayati (International Year of Biodiversity). Terus menyitir dari tulisan yg sama yg membahas tema World Environment Day PBB dari tahun ke tahun yuk kita kilas balik tema WED mulai dari tahun 1976.

Dimulai dari tahun 1972 ketika PBB mengadakan konferensi lingkungan hidup di Stockholm, Swedia yang kemudian hari tersebut ditetapkan sebagai World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Beda lagi dengan Hari Bumi atau Earth Day yg sejak tahun 1970 diperingati setiap 22 April. Nah, setiap tahunnya PBB mengeluarkan tema peringatan WED yaitu :
1976 Water: Vital Resource for Life
1977 Ozone Layern Environmental Concern
1978 Development Without Destruction
1979 Only One Future for Our Children
1980 A n tragisNew Challenge for the New Decade
1981 Toxic Chemical in Human Food Chains
1982 Renewal of Environmental Concerns
1983 Managing and Disposing Hazardous Waste
1984 Desertification
1985 Youth : Population and the Environment
1986 A Tree for a Peace
1987 Environment and Shelter : More Than a Roof
1988 When people Put the Environment First, Development Will Last
1989 Global Warming; Global Warning
1990 Children and the Environment
1991 Climate Change. Need for Global Partnership
1992 Only One Earth, Care and Share
1993 Poverty and Environment- Breaking the Vicious Circle
1994 One Earth One Family
1995 We the Peoples : United for the Global Environment
1996 Our Earth Our Habitat Our Home
1997 For Life on Earth
1998 For Life on Earth - Save Our Seas
1999 Our Earth Our Future Just save It!
2000 The Environment Millenium - Time to Act
2001 Connect with the World Wide Web of Life
2002 Give Earth a Chance
2003 Water - Two Billion People are Dying for It!
2004 Wanted! Seas and Ocean - Dead or Alive?
2005 Green Cities - Plan for the Planet!
2006 Desert and Desertification - Dont Desert Drylands!
2007 Melting Ice - A Hot Topic?
2008 CO2 Kick the Habit, Toward a Low carbon Economy
2009 Your Planet Needs You - Unit to Combat Climate Change
2010 Many Species One Planet One Future
Nah, tema2 diatas menunjukkan kalau perjuangan menyelamatkan bumi telah dimulai lebih dari 30 tahun yg lalu, bahkan istilah Global Warming telah dipopulerkan lebih dari 15 tahun yg lalu. Keberadaan air, pembangunan tak terkendali, laut dan samudera, pohon, serta CO2 telah silih berganti menjadi tema perjuangan penyelamatan bumi, dan sepertinya berapapun lamanya WED telah digagas namun masih belum mampu membendung laju kerusakan bumi yang terus menerus terjadi. Kenyataan yg ironis dan tragis.

Seri Hijau : Hijaukan Rumahmu!

Info ini ada di situs Greenpeace. Katanya, di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk. Masih ada harapan untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan menyelamatkan mereka yang hidup dari hutan.

Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal—jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim. Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan—baik secara fisik maupun spiritual. Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga—masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba. Hutan-hutan purba yang menakjubkan ini berada dalam ancaman. Di Brazil saja, lebih dari 87 kebudayaan manusia telah hilang; pada 10 hingga 20 tahun kedepan dunia nampaknya akan kehilangan ribuan spesies tanaman dan binatang. Tapi ada kesempatan terakhir untuk menyelamatkan hutan-hutan ini dan orang-orang serta spesies yang tergantung padanya.
Nah, karena itu kita sebagai warga bumi perlu dong nglakuin apa aja demi hijaunya bumi kita. Salah satunya ya mulai dari rumah kita sendiri, where we live every single day. Oya sebenarnya masih ada seri hijaukan yg lain, ntar diterjemahin lainnya ya, sabar for a little while..
Cara menghijaukan rumah alias membuat rumah ramah lingkungan, yg dapat dilakukan adalah :
1.Ganti lampu dengan yang efisien energi atau hemat energi.
2.Jika membeli furnitur, belilah yg terbuat dari serat alam, kayu, metal, dan kaca.
3.Gunakan produk pembersih yg ramah lingkungan.
4.Cari bahan yg dapat didaur ulang dan mulailah mendaur ulang.
5. Matikan komputer pada malam hari.
6. Matikan lampu ketika tidak digunakan.
7. Keringkan pakaian di jemuran, kurangi penggunaan pengering jika masih ada sinar matahari.
8. Turunkan suhu pemanas air pada 120F.
9. Tambahkan insulasi pada rumah anda.
10.Berikan strip penahan pada pintu dan jendela rumah anda.
Menyitir dari situs yg sama, "Bumi yang rentan ini perlu suara. Bumi perlu solusi. Bumi perlu perubahan. Bumi perlu tindakan.", sumbangkan apa yg kamu punya, sekarang!