Carica dan Dieng

Hmm.., ini tentang buah yang sangat teramat khas sekali dari Dieng. Apalagi kalau bukan carica. Sudah pernah dengar atau belum? Buah ini tumbuh pada ketinggian 2000 meter DPL, dan hanya dijumpai di Dieng dan Brazil. Sst.., ada
kabar yang berhembus bahwa bibit carica yang ditanam di dataran rendah akan tumbuh menjadi pepaya dan sebaliknya bibit pepaya yang ditanam di Dieng akan tumbuh menjadi carica, namun jangan ambil pusing karena buah ini memang masih berkerabat dekat dengan pepaya.
Nama latin buah carica ini adalah Carica pubescens atau Carica candamarcensis, atau kadang dikenal sebagai Mountain Papaya, atau di antara penduduk setempat dikenal sebagai gandul Dieng. Beda carica dengan pepayaadalah jika pepaya biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan tropis yang memerlukan banyak panas dan matahari, maka carica termasuk keluarga pepaya yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi, memerlukan temperatur yang cukup dingin, dan banyak hujan. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo. Pohon carica yang mudah ditanam dan dipelihara, bisa ditanam di pematang kebun, bersama-sama dengan tanaman pangan lain. Pohon carica juga bukan tanaman semusim sehingga tidak memperparah tanah yang sudah mulai rentan. Oleh karena itu pohon carica sama sekali tidak mengganggu lingkungan malah memperkuat tanah.
Pohon carica berusia relatif panjang, bisa sampai 20 tahun bahkan lebih. Kurang lebih satu tahun setelah dipanen, pohon carica sudah bisa menghasilkan buah yang baik. Jika mutu buah sudah mulai menurun, biasanya setelah enam bulan, petani memangkas pohon tersebut. Dari pucuk-pucuknya akan tumbuh tunas baru yang segera menghasilkan buah yang lebih baik. Buahnya mirip pepaya yaitu berwarna kehijauan, atau kekuningan jika sudah cukup matang, hanya saja bentuknya lebih kecil dari pepaya. Namun buah carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan, bahkan bisa melukai kulit jika terlalu banyak melekat di kulit. Penduduk setempat menikmati buah ini dengan cara membelahnya menjadi dua dan mengambil bijinya untuk disesap. Karena rasanya yang manis, biji inilah yang nantinya akan dibuat sirup dan dapat memberikan rasa khas pada buah carica dalam sirup. Namun carica juga bisa dibuat minuman, manisan, selai, puding, bahkan campuran kare. Ibu-ibu di Dieng sudah cukup kreatif dalam mengolah carica, karena telah sering diadakan lomba memasak carica.
Sedangkan produk olahan dari buah carica yang diproduksi untuk dijual antara lain adalah carica in syrup, juice buah carica, syrup buah carica, selai carica, dan manisan carica. Produk tersebut menjadi produk khas Dieng dan selalu dicari wisatawan sebagai buah tangan. Sebagai contoh harga 1 botol carica dalam sirup adalah antara 6ribu sampai 10ribu. Rasanya kenyal, manis, dan segar serta memiliki aroma yang khas dan harum. Jika menyantapnya lagsung di Dieng anda tinggal meminumnya saja, namun jika anda bawa pulang sebaiknya tambahkan es agar semakin segar.