Sikidang Crater


Sikidang Crater is one of many craters in Dieng Plateau Area. The location of this crater is in Dieng Kulon, Banjarnegara. Besides this crater, Dieng Plateau Area also has Sileri Crater, Candradimuka Crater, Sinila Crater, and so on.
In Dieng Plateau Area, although its afternoon, but the temperature is always cold, because this plateau is in about 2.500 m above the sea level, so every second is in the cold. The crater surrounded by potato field that belong to villagers near the crater. This crater is in Telaga Warna (Color Lake) area which is an icon of tourism in Dieng Plateau Area. Beside crater, in Telaga Warna area also have a complex temple named Arjuna Temple. Arjuna Temple have a several temple, such as Bima Temple which is the location is the nearest from Sikidang crater. This temple kept in a good condition, very clean and beautiful.
When we get lucky, we can enter this crater freely without any charge, because the ticket booth is seldom guarded. From the ticket booth to location of crater is quite faraway, about 2 km, but the road is in good condition, so may be it’s not a big problem to take a walk through it. We can also see the long pipes that belong to PT Geo Dipa Energy Dieng, which is a power plant that uses geothermal or native heat.
This tourist area complete by a large parking lot and also souvenir booth. We can buy a special food such as carica and mushroom, and we can buy some souvenir like scarf and gloves. When we get close to crater we can smell sulfide which is a pungent smell, not really good smell. The centre crater just guarded by a fence of bamboo, you need to be careful in this place. Within the crater, there’s a water crater which boiled very furious.

Considering Earth Condition from WED Years Theme


'Many Species. One Planet. One Future' is a World Environment Day (WED) United nation (UN) theme for 2010, that related with 2010 as International Year of Biodiversity. To celebrate it lets go back to see WED theme from 1976.
Started in 1972 when UN held an environment intercourse in Stockholm, Sweden which later day known as World Environment Day. It is different from Earth Day which is since 1970 celebrates every April 22. Every year, UN making a year theme WED, that is:
1976 Water: Vital Resource for Life
1977 Ozone Layer Environmental Concern
1978 Development without Destruction
1979 Only One Future for Our Children
1980 A New Challenge for the New Decade
1981 Toxic Chemical in Human Food Chains
1982 Renewal of Environmental Concerns
1983 Managing and Disposing Hazardous Waste
1984 Desertification
1985 Youth: Population and the Environment
1986 A Tree for a Peace
1987 Environment and Shelter: More Than a Roof
1988 When people put the Environment First, Development Will Last
1989 Global Warming; Global Warning
1990 Children and the Environment
1991 Climate Change. Need for Global Partnership
1992 Only One Earth, Care and Share
1993 Poverty and Environment- Breaking the Vicious Circle
1994 One Earth One Family
1995 We the Peoples: United for the Global Environment
1996 Our Earth Our Habitat Our Home
1997 For Life on Earth
1998 For Life on Earth - Save Our Seas
1999 Our Earth Our Future just Save It!
2000 The Environment Millennium - Time to Act
2001 Connect with the World Wide Web of Life
2002 Give Earth a Chance
2003 Water - Two Billion People are dying for it!
2004 Wanted! Seas and Ocean - Dead or Alive?
2005 Green Cities - Plan for the Planet!
2006 Desert and Desertification - Don’t Desert Dry lands!
2007 Melting Ice - A Hot Topic?
2008 CO2 Kick the Habit, Toward a Low carbon Economy
2009 Your Planet Needs You - Unit to Combat Climate Change
2010 Many Species One Planet One Future
From these themes above, we know that the struggle to save earth has been started from 30 years ago. Furthermore, “Global Warming” term which is just booming several years ago has been introduced not less than 15 years ago. Water, uncontrolled development, sea and ocean, trees, and also CO2 are the first choice theme of world struggle saving earth. But, still, no matter how long WED has been held, it is has no power to avoid the earth crash. Human still don’t realize hurting earth. Too bad man...

Gunung Dunia

Gunung Tertinggi Paling Spektakuler untuk Pendakian
Kamu hobi mendaki gunung atau panjat tebing? Di dunia ini ada beberapa lokasi menantang untuk pendakian. Diambil dari blog ini. Ilustrasi adalah Prekestolen, Dataran Tinggi Kjerag, visit alamat di atas untuk gambar lebih lengkap.

1. Puncak Tak Bernama
Merupakan nama lain puncak Trango yang terletak di atas sungai es Baltoro, Pakistan Utara. Ketingian 6.239 m. Ukurannya besar dan memiliki perbukitan yang banyak sepanjang 1000 m.
2. Cerro Torre, Patagonia, Argentina
Gunung granit yang tegak lurus ini memiliki tinggi 3128 m.
3. Saint Matterhorn, Zermatt, Switzerland
Salah satu puncak tertinggi Swiss Alps dan sangat jangkung dengan ketinggian mencapai 4478 m.
4. Las Torres, Taman nasional Torres del Paine, Patagonia
Membentang sepanjang 112 km ke utara Puerto Natales dan 312 km ke utara Punta Arenas, taman ini juga menjadi tempat bagian Paine yang ketinggiannya sangat kontras dibandingkan dengan padang rumput Patagonian.
5. Bugaboo Spire, Columbia-Kootenay, Kanada
Terletak di antara sungai es Vowell di barat dan sungai es Crescent di timur, merupakan salah satu ikon panjat tebing Alpine yang terkenal di Kanada.
6. Gunung Roraima
Berada di perbatasan Venezuela, Brazil, dan Guyana, tingginya 2810 m dan menjadikannya tertinggi di Guyana. Salah satu formasi geologi tertua yang pernah ditemukan. Menjadikannya inspirasi dibalik novel terkenal Sir Arthur Conan Doyle “The Lost World”.
7. Gunung Thor, Baffin Island, Nunavut, Kanada
Berlokasi di Taman Nasional Auyuittuq, bagian barat dari gunung Thor atau puncak Thor, menjulang setinggi 1675 m dan tercatat sebagai tebing paling jangkung sedunia. Keterpencilan dan sudut vertikalnya yang 105 derajat membuatnya menjadi favorit bagi para pemanjat tebing dan sebagai lokasi camping.
8. El Capitan, Taman Nasional Yosemite, California
Berlokasi di sisi utara taman nasional Yosemite, monolith granit setinggi 900 m ini memiliki tebing terjal yang sangat membingungkan. Pendakian vertikalnya sangat menantang bagi para pemanjat tebing. Ada jalan setapak di sepanjang tepi Air Terjun Yosemite menuju puncak tebing terjal ini, tapi kesulitan yang luar biasa terletak pada saat penyeberangan di permukaan granitnya. Konon granit di sini telah berumur lebih dari 100 juta tahun. Makin ke puncak kualitas granitnya berubah menjadi Taft Granite dan beberapa bagiannya diperkirakan terbentuk pada jaman es mencair.
9. Prekestolen, Dataran Tinggi Kjerag, Forsand, Norway
Gunung jangkung (604 m) ini terletak bervariasi antara Prekestolen dan Preikestolen, dijuluki dengan nama “Preacher’s Pulpit” atau Tebing Tangga. Memiliki sebuah bidang puncak yang jarang yaitu berukuran 25 kali 25 meter.
10. Las Torres de Vajolet, Italian Alps
Rute Delago arête masih merupakan jalur pendakian yang nyaman untuk menaklukkan gunung ini. Lereng Delagokante-nya cukup sulit dan sering membuat para pendaki terbaik di sini menahan napas.
11. Agulha do Diabo
Nama dari puncak setinggi 2050 m yang berlokasi di Taman Nasional Serra dos Órgãos ini berarti “Jarum Setan”. Yang spesial dari gunung ini adalah bahwa bagiannya yang tersembunyi diantara blok-blok bebatuan dan pilar-pilar yang menjulang lebih dari 2000 meter.
12. Shiprock, New Mexico
Meski kita tidak mendakinya, kita dapat melihat bagian tengah Shiprock dari beberapa kilometer jauhnya karena diameternya yang mencapai 500 meter dan ketinggian 600 meter. Area dari gunung api yang sudah mati ini membentang hampir 20 ribu kilometer persegi mengelilingi daerah Arizona, Utah, dan Colorado.
13. Spider Rock
Monolith pasir batu merah dengan ketinggian 244 m yang menakjubkan ini berada di Taman Nasional Canyon de Chelly, Arizona. Terbentuk lebih dari 230 juta tahun yang lalu melalui pembentukan lapisan-lapisan tanah oleh angin.
14. Dead Horse Point
Tempat ini pernah dijadikan lokasi film di Mission Impossible. Berlokasi di sebelah sungai Colorado di Taman Nasional Canyonlands, gunung ini punya topografi yang sangat menarik. Dataran tinggi yang pada ketiga sisinya turun tiba-tiba memunculkan bidang dataran lancip yang menyolok mata.
15. Meteora, Yunani
Masuk dalam kawasan warisan dunia UNESCO, saat ini merupakan satu diantara lokasi panjat tebing yang penting.

Dieng

Dieng adalah dataran tinggi di Jawa Tengah, yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin, berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara terkadang dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.
Nama Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Sunda Kuna: "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Nama Dieng berasal dari bahasa Sunda karena diperkirakan pada masa pra-Medang sekitar tahun 600 Masehi daerah itu berada dalam pengaruh politik Kerajaan Galuh.
Dataran tinggi Dieng (DTD) adalah dataran dengan aktivitas vulkanik di bawah permukaannya, seperti Yellowstone ataupun Dataran Tinggi Tengger. Sesungguhnya ia adalah kaldera dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya. Keadaan ini sangat berbahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah itu, terbukti dengan adanya bencana letusan gas Kawah Sinila 1979. Tidak hanya gas beracun, tetapi juga dapat dimungkinkan terjadi gempa bumi, letusan lumpur, tanah longsor dan banjir.
Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan.
Secara biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik karena ditemukan di air-air panas di dekat kawah beberapa spesies bakteri termofilik ("suka panas") yang dapat dipakai untuk menyingkap kehidupan awal di bumi.
Berikut adalah kawah-kawah di DTD:
Kawah Sibanteng terletak di Desa Dieng Kulon. Kawah ini pernah meletus freatik dua pada bulan Januari 2009 (15/1)[1], menyebabkan kawasan wisata Dieng harus ditutup beberapa hari untuk mengantisipasi terjadinya bencana keracunan gas. Letusan lumpurnya terdengar hingga 2km, merusak hutan milik Perhutani di sekitarnya, dan menyebabkan longsor yang membendung Kali Putih, anak Sungai Serayu. Sebelumnya Kawah Sibanteng meletus pada bulan Juli 2003.
Kawah Sikidang adalah kawah di DTD yang paling populer dikunjungi wisatawan karena paling mudah dicapai. Kawah ini terkenal karena lubang keluarnya gas selalu berpindah-pindah di dalam suatu kawasan luas. Karena seringnya berpindah-pindah seperti rusa/ kidang, maka orang2 sekitar menyebutnya kawah sikidang (anak Kijang) .
Kawah Sileri adalah kawah yang paling aktif dan pernah meletus beberapa kali (catatan yang ada 1944, 1964, 1984, dan Juli 2003). Pada aktivitas freatik terakhir (26 September 2009) muncul tiga katup kawah yang baru disertai dengan pancaran material setinggi 200 meter.[2]
Kawah Sinila terletak di Desa Dieng Wetan. Kawah Sinila pernah meletus pada pagi hari tahun 1979,[3] tepatnya 20 Februari 1979. Gempa yang ditimbulkan membuat warga berlarian ke luar rumah, namun kemudian terperangkap gas yang keluar dari Kawah Timbang akibat terpicu letusan Sinila.[4] Sejumlah warga (149 jiwa) dan ternak tewas keracunan gas karbondioksida yang terlepas dan menyebar ke wilayah pemukiman.
Puncak-puncak di DTD :
Gunung Prahu (2.565 m)
Gunung Pakuwaja (2.395 m)
Gunung Sikunir (2.263 m), tempat wisata, dekat Sembungan
Danau vulkanik di DTD :
Telaga Warna, obyek wisata dengan tempat persemedian di dekatnya
Telaga Cebong, dekat desa wisata Sembungan
Telaga Merdada
Telaga Pengilon
Telaga Dringo
Telaga Nila