Menanti Datangnya Salju Dieng

Dari situs sebelah. Check it!!
Dinginnya malam menusuk pori-pori kulit, ketika menjelang pagi udara dingin Dieng Plateau menembus sum-sum tulang dan sekujur tubuh menggigil.

Dibilik jendela juga terlihat gemerlap bintang, bertaburan seperti mutiara, dan tersusun rapi membentuk gugusan.
Kadang rembulan menampakkan sinar redupnya, Lengkap sudah keajaiban Dieng, keindahan tak ternilai, kekayaan tiada tara dan budaya unik melekat kental.
Menanti datangnya salju Dieng, yang hadir setahun dalam sekali. Tak jauh beda dengan Eropa, sama-sama Dingin dan membuat kedinginan. Hanya saja Dieng terletak disebuah tempat terpencil daerah perbatasan Wonosobo & Banjarnegara.
Kami menyebutnya "Bun Upas", berbentuk seperti kristal, berwarna bening dan sangat dingin.
Ketika bulan Agustus tiba, dari segala penjuru dunia datang berduyun-duyun mencoba eropa kecil (Dieng). "Katanya, ada yang kapok dengan dinginya dieng". Dan ada yang merasakan kerinduan, saat meninggalkan Dieng.
"Yah, Salju Dieng memang nyata, bukan sekedar cerita ataupun dongeng belaka".
Dimusim itu juga, Penduduk Kami (Dieng) menyalakan api-api kecil dalam tungku khasnya, sarung untuk menutup kepala dan sebatang kretek menemani pada malam yang panjang.