Sekilas Eksotika Dieng

Karena berdomisili di Dataran Tinggi Dieng, kayaknya wajib ya ngasih gambaran tentang dataran tinggi tertinggi di dunia selain Dataran Tinggi Tibet ini. Meskipun tak dapat dipungkiri bahwa Dieng sudah amat terkenal baik nasional maupun internasional terutama
dari segi pariwisatanya.
Nah, Dataran Tinggi Dieng sendiri merupakan sebuah dataran yang dikepung oleh gunung2, konon dataran ini adalah bekas letusan gunung yang kemudian meninggalkan bentuk dataran yg kemudian sampai sekarang menjadi tempat tinggal masyarakat yg mayoritas adalah pengusaha di bidang pertanian. Dataran Tinggi Dieng termasuk dalam Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Dari Kabupaten Wonosobo menuju Dieng dapat menggunakan angkutan umum dengan biaya bervariasi antara 6rb-7rb. Jarak yang ditempuh adalah sekitar 27km, melewati lereng gunung, berliku-liku dan naik turun dengan curam. Kalau anda memilih menggunakan kendaraan pribadi pastikan anda telah berpengalaman menyambangi area pegunungan.
Di sepanjang jalan awal masih dipenuhi rumah penduduk dan semakin dekat dengan gunung semakin didominasi dengan lahan pertanian. Suasana asri dan di salah satu jalan yg naik akan tampak sebuah pohon yg sangat besar menaungi jalan. Kemudian akan melewati sebuah pemakaman di tepi sebelah kanan jalan. Ketika sampai di Garung akan melewati pos tiket Dieng di kiri jalan. Di Garung cukup ramai dan banyak toko. Naik terus akan mendapati Kecamatan Kejajar dengan pasarnya yg sederhana, perjalanan kali ini tinggal sekitar 7km lagi. Namun jalan semakin menanjak saja dan tampak gunung dimana-mana.
Ada tanjakan yang cukup curam sebelum gardu pandang, setelah itu anda akan melewati sebuah jembatan kayu darurat yg dipasang karena tanah longsor tahun 2009. Kemudian anda akan melewati gerbang Dataran Tinggi Dieng di Desa Parikesit. Sebentar kemudian anda akan mencapai pertigaan Dieng, anda dapat berhenti di situ karena banyak penginapan di area desa Dieng Kulon tersebut. Jika anda melanjutkan perjalanan maka akan sampai di Kabupaten Banjarnegara.
Pusat pariwisata ada di Desa Dieng yang memiliki ketinggian 2500 di atas permukaan laut. Hawa dingin menusuk terutama di musim kemarau antara bulan Juli-Agustus, bisa turun mencapai 10 derajat celsius.
Di Dataran Tinggi Dieng ada banyak sekali objek pariwisata, seperti candi, telaga, curug, dan kawah. Ada Telaga Merdada, Telaga Warna yg tersohor, Telaga Pengilon, Telaga Menjer. Sedangkan kawah yg terkenal adalah Kawah Sikidang. Jika bingung mungkin yg pertama harus dikunjungi adalah Kompleks Candi Arjuna di Desa Dieng. Setelah iu anda bisa mampir Kawah Sikidang, Telaga Warna, Telaga Pengilon dan Dieng Plateu Theater (DPT) yang jaraknya masih berdekatan. Di Kompleks Candi Arjuna anda akan disuguhi kumpulan candi hindu yang diselingi bunga dan taman yg asri, anda juga dapat mengunjungi museum di sana. Di Kawah Sikidang anda akan menemukan sensasi kawah yg menggelegak dan meletup-letup serta bau belerang yg memenuhi udara. Selanjutnya di Telaga Warna anda dapat melamun sepuasnya sampai menggigil kedinginan. Di dekat Telaga Pengilon anada akan menemukan banyak buah sejenis raspberry di antara tanaman kentang milik masyarakat. Di sini juga ada Candi Semar yang berada di tengah antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, dari sisi ini Telaga Warna akan terlihat lebih cantik. Dari Telaga Warna anda dapat mengunjugi DPT untuk menonton film dokumenter. Untuk wisata umum sepertinya sudah cukup banyak dan menghibur.
Namun bagi anda yg suka hal2 baru bisa menyambangi Curug Sirawe yang masih original dan sekalian mampir di Kawah Sileri. Kalau masih kurang ada Sumur Jalatunda dan Kawah Candradimuka yang tepatnya berada di kawasan Kabupaten Banjarnegara. Atau anda juga bisa merasakan sensasi sunrise dari Desa Sembungan yang berada di ketinggian paling tinggi di antara desa2 di Dataran Tinggi Dieng. Di Desa Sembungan anda juga dapat menemukan Telaga Cebong di ujung desa. Well, masih banyak lagi sebenarnya objek wisata di sini, kalau tertarik hubungi kami saja ya.. selamat menikmati eksotika Dieng!