Alat Penghemat Listrik

Mendengar kata hemat, pembeli bisa tergiur. Bagaimana tidak? Hemat berarti kita juga berpartisipasi menghambat laju global warming, sounds great huh? Hemat juga berarti tagihan listrik yang tinggi bisa disunat. Namun jangan keburu senang dulu, sebab penurunan daya listrik itu berpengaruh terhadap kinerja alat elektronik pada rumah anda. Pengaruh yang paling terasa adalah lampu menjadi redup dan lemari es kurang dingin.

Namun ada juga keuntungan menggunakan alat penghemat listrik, terutama pada rumah yang kapasitas listriknya minim sehingga tidak mudah njeglek. Penggunaan alat ini juga menguntungkan jika dipasang di kawasan industri. Peralatan industri menggunakan kumparan atau motor yang berpengaruh terhadap daya reaktif listrik. Karena industri diharuskan membayar daya nyata dan daya reaktif, maka ketika daya reaktif diturunkan maka biaya pembayaran daya reaktif akan menurun. Sedangkan jika digunakan di rumah tangga yang terjadi adalah penghematan semu yaitu hemat karena kinerja elektronik menurun.
Banyak pilihan alat penghemat listrik di pasaran. Jika tertarik, sebaiknya perhatikanlah kapasitas alat penghemat listrik. Pilihlah tipe yang sesuai dengan kapasitas yang digunakan di tempat anda. Penghematan listrik bisa tejadi bila penggunaan melebihi beban minimum, sebaliknya jika pemakaian di bawah beban minimum, tagihan listrik akan melonjak dua kali lipat.
Perhatikan pula peralatan elektronik di rumah anda. Alat penghemat listrik efektif pada barang yang menggunakan motor seperti mesin cuci, kulkas, pendingin ruangan, pompa air, televisi, lampu neon panjang produk lama, dll. Sedangkan lampu hemat energi dan setrika tidak terpengaruh terhadap alat ini. Tak kalah penting adalah kualitas dan garansi, serta anda wajib mengetahui alamat lengkap yang bisa dihubungi jika alat tersebut rusak. Dan jangan terlalu tergiur dengan peragaan atau demonstrasi yang dilakukan penjual.
Ada pilihan lain juga yaitu menghemat listrik secara alami, antara lain :
1. Mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak digunakan.
2. Menggunakan lampu dan peralatan elektronik hemat energi.
3. Atur pendingin ruangan pada suhu 26?C.
4. Permudah cahaya matahari masuk ke semua sudut ruangan.
5. Menggunakan listrik sesuai keperluan produktif saja.
*Disarikan dari Republika 4 April 2010.