Wakil Bupati Serahkan 5000 Bibit Kopi Arabika Untuk Wadas Putih

Informasi dari situs Kabupaten Wonosobo, sebagai berikut :
Kerusakan lingkungan yang parah di dataran tinggi Dieng telah mengundang perhatian berbagai pihak, mulai Pemerintah Daerah hingga pemerintah pusat. Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan diserahkannya 5000 bibit Kopi jenis Arabika dan 5000 bibit Carica kepada kelompok tani Dusun Wadas Putih, Desa Parikesit Kecamatan Kejajar, Senin 3 Januari 2010. Disamping bibit-bibit tanaman yang diharapkan mampu menahan erosi tersebut, diserahkan pula 10 Ton Pupuk Organik dan Komposter pengolah sampah, dan Biopori. Wakil Bupati Wonosobo, Dra Hj Maya Rosida MM langsung menyerahkan secara simbolis beragam perlengkapan pertanian tersebut, seusai membuka secara resmi Pelatihan Pengolahan Sampah menjadi pupuk organik, dan pelatihan pengolahan carica, di Madrasah Diniyah Wadas Putih.

Dalam sambutan pengarahannya, Wakil Bupati mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi Dataran Tinggi Dieng yang sangat rawan dengan bahaya tanah longsor. Kasus terakhir yang justru menimpa dua rumah di Dusun Wadas Putih sebulan lalu diharapkan Wabup dapat menjadi pelajaran berharga bagi warga lainnya, agar lebih sadar terhadap pengelolaan lahan di sekitar mereka tinggal. Dengan pemberian bibit Kopi dan Carica ini, Maya yang dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo, Tri Atmi Agustini, Kepala Disperindag Soeharto dan Kabag Humas Setda Wonosobo, Agus Purnomo berharap warga tidak hanya terkonsentrasi pada menanam kentang saja. Hal ini karena menanam kentang tanpa ada tumpang sari dengan tanaman keras sangat berpotensi menimbulkan erosi tanah. Dengan adanya tanaman keras di sekitar lahan kentang, Wabup menjelaskan bahwa akar dari Carica maupun Kopi Arabika tersebut akan mampu mengikat tanah, sehingga tanah tidak mudah longsor.
Di samping itu, Wabup juga meminta agar mulai saat ini, warga di wilayah dataran tinggi Dieng mampu lebih produktif, dengan mencoba untuk beternak kelinci, kambing, maupun Sapi. Di samping kotorannya dapat dijadikan pupuk organik, dagingnya dapat dijual dalam bentuk makanan seperti sate maupun olahan lainnya, ke depan, Wabup berharap warga sekitar Dieng mampu memanfaatkan potensi wisata Dieng, dengan berjualan aneka makanan di tepi jalan menuju kawasan Wisata Dieng. Dengan demikian, kesejahteraan warga dapat meningkat tanpa bergantung lagi pada tanaman kentang.
Sementara itu, Kepala BLH Kabupaten Wonosobo, Tri Atmi Agustini dalam keterangannya menjelaskan bahwa kegiatan Pelatihan pengolahan sampah menjadi pupuk dan pengolahan Carica ini diselenggarakan atas inisiatif dan permintaan dari warga Wadas putih sendiri. Pihaknya hanya berusaha memfasilitasi kebutuhan warga, termasuk bibit, pupuk dan peralatannya. Kepada warga, Tri Atmi berharap agar bibit, pupuk dan peralatan yang diserahkan secara simbolis kepada Sekcam Kejajar tersebut dapat dirawat dan dipelihara sehingga kedepan akan mampu memberikan manfaat bagi generasi anak cucu.
Acara tersebut ditutup dengan penanaman bibit Kopi Arabika dan Carica oleh Wakil Bupati didampingi para pejabat yang hadir.


Route to Wonosobo

With a nature condition which dominated by mountain, the transportation to go to Wonosobo is just land transportation. There was a train goes to Purwokerto so many years ago, but now only a rail that left.
From Semarang
In Terboyo Bus Station there are many buses which serve Semarang - Purwokerto route via Wonosobo. The distance is about 120 km with 3, 5 hours travelled distance. The route is (Semarang-Ungaran-Bawen-Ambarawa) - (Secang-Temanggung-Parakan) - (Kertek-Wonosobo).
From Surakarta (Solo)
Even though there’s no many bus go to Wonosobo directly, there is some bus which serve this route. You can get this bus at Tirtonadi Bus Station with Solo-Purwokerto route via Wonosobo. The distance is about 180 km with 6 hours travelled distance. The route is (Solo-Kartasura) - (Boyolali-Ampel) - (Salatiga-Bawen- Ambarawa) - (Secang-Temanggung-Parakan) - (Kertek-Wonosobo).
From Magelang
The route from Magelang is the busy traffic to go to Wonosobo. There is a bus every 10 minutes which come and go. The last bus goes at 7 pm from Magelang Bus Station. The distance is about 65 km with 2 hours travelled distance. The route is: (Magelang-Secang) - (Temanggung-Parakan) - (Kertek-Wonosobo).
From Yogyakarta
There’s no direct route from Yogyakarta to Wonosobo. But, because the route Yogyakarta - Magelang - Semarang is so easy, automatically travel from Yogyakarta to Wonosobo becoming easy too. From Umbulharjo Bus Station, or from Jombor Bus Station, you can go with bus to Magelang and stop at Magelang Bus Station, and then continue travel to Wonosobo. The distance is about 120 km with 3, 5 hours travelled distance. The route is: (Yogyakarta-Sleman-Tempel) - (Muntilan-Magelang), and then follow route from Magelang.
From Purwokerto
In this route, bus come and goes every 10 minutes. There is a bus which serve Purwokerto-Wonosobo route and also there is a bus which serve Purwokerto-Semarang route via Wonosobo. You can get this bus at Purwokerto Bus Station. The distance is about 120 km with 3 hours travelled distance. The route is: (Purwokerto-Sokaraja) - (Purbalingga-Bukateja) - (Klampok-Banjarnegara) - (Selomerto-Wonosobo).
From Jabodetabek
There are so many buses who serve this route. You can get it at Pulo Gadung, Kampung Rambutan, Bekasi, Lebak Bulus, Cimone, Merak and Bogor Bus Station. With 520 km distance, the bus goes at 5 pm and stop in Wonosobo before dawn.

Minuman Carica Sembuhkan Sariawan & Diminati Wisatawan


Dari situs Republika, semoga bermanfaat. Minuman dari buah carica yang tergolong masih langka di pasaran kuliner berkhasiat bisa menyembuhkan sariawan, dan juga diminati wisatawan domestik yang kebetulan sedang berkunjung ke Yogyakarta. "Minuman ini masih tergolong langka di pasaran kuliner, tetapi bekhasiat bisa untuk mengobati sariawan karena buah carica mengandung vitamin C yang cukup tinggi," kata pembuat dan penjual minuman bua carica Soimah di Pameran Pesona Pangan Nusantara, di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Senin (6/12).

Ia mengatakan selain mengandung nutrisi vitamin C yang cukup tinggi, minuman buah carica ini dibuat secara manual, dan proses pengolahannya sangat sederhana, serta tidak membutuhkan waktu lama. "Proses pembuatannnya sederhana, hanya dengan merebus air yang dicampurkan dengan irisan buah carica dan gula pasir. Minumna buah carica dapat disajikan dalam keadaan dingin maupun hangat, serta mempunyai daya tahan yang cukup lama, yakni bisa disimpan hingga tiga bulan," katanya.

Selain dipasarkan di wilayah Yogyakarta, menurut Soimah minuman buah carica ini juga diminati wisatawan domestik dari beberapa daeah di Indonesia yang kebetulan sedan mengunjungi Yogyakarta. "Kami kerap kali menerima pesanan dari sejumlah pembeli dari berbagai kota di antaranya Jakarta,

Surabaya dan Bandung. Jumlahnya tidak menentu, tetapi kami selau memenuhi permintaan tersebut, berapa pun jumlahnya," katanya.

Ia mengatakan harga jual minuman carica bervariasi disesuaikan dengan ukurannya. "Kami tidak hanya menjual di rumah, tetapi juga memasok ke sejumlah supermarkate di Yogyakarta. Harga ukuran cup hanya Rp 6.000 per cup, namun dalam kemasan botol ukuran 260 gram Rp 12.000 per botol," katanya.

Menurut dia, bahan baku berupa buah carica didatangkan dari dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, dan setiap tiga hari sekali dirinya mendapat pasokan dari para petani buah carica di Dieng. "Kami membeli bahan baku dari para petani carica di Dieng, dalam tiga hari sekali kami disetori sebanyak 100 kilogram buah carica. Beberapa waktu lalu pascabencana Merapi kami sempat kesulitan mendapatkan buah carica karena terkendaka transportasi untuk pengirimannya," katanya.

Ia mengatakan selama mengikuti pameran kuliner ini antusias pembeli sangat beragam, dan jumlah pembeli meningkat dari hari ke hari. "Sejak hari pertama pameran hingga saat ini, setiap harinya kami mampu menjual rata-rata 100 cup minuman carica," katanya.

Menurut salah seorang pembeli minuman ini asal Jakarta, Lisye, minuman carica tergolong unik dan mempunyai banyak khasiat. "Minuman ini masih jarang saya temui, selain rasanya manis, juga dapat menyembuhkan sariawan karena kandungan vitammin C-nya cukup tinggi," katanya.