Seri Hijau Lainnya


Artikel ini disarikan dari Koran Republika 27 Juni 2010 dengan tema Global Warming or Go Green Global. Berdasarkan keterangan kelompok peneliti inti es Papua dari Ohio State University bahwa dalam waktu 20-30 tahun ke depan gletser di Gunung Cartensz dekat Puncak Jaya Papua akan hilang.
Kelompok peneliti ini selama 13 hari tinggal di tiga titik gletser yang masih ada di Papua yang berdasarkan pengamatan mengalami penurunan sekitar 30 cm. Proses pencairan es pada gletser Papua sangat cepat akibat dari faktor iklim. Setiap hari hujan turun menimpa gletser. Perlu diketahui pula bahwa gletser di Pegunungan Papua merupakan yang paling rendah dibanding dengan gletser lain di belahan bumi.
Nah nah, semakin semangat buat aksi go green kan..., lanjutan dari seri hijau nih yaitu go green ala Alexaandra Bastedo.
1. Ganti jendela kecil dengan jendela besar tanpa gorden sehingga cahaya matahari dapat menembus ke seluruh ruangan. Tak perlu menghidupkan lampu di dalam rumah di siang hari.
2. Setiap kamar dan dapur dilengkapi dengan jendela yang bisa dibuka. Sirkulasi udara lancar dan suhu dalam ruangan pun tidak tinggi.
3. Gunakan shower untuk menghemat pemakaian air sampai 30 liter.
4. Kamar mandi dilengkapai dengan dinding glass block sehingga cahaya matahari bisa menembus kamar mandi.
5. Sampah rumah tangga dipisahkan sesuai jenisnya yaitu sampah plastik, kaleng, kertas, dan sampah basah
6. Manfaatkan barang sisa dan tidak memaksakan diri untuk membeli barang baru sementara barang yang lama masih bisa digunakan terlebih jika hanya ingin terlihat keren dan bergengsi.
7. Alih-alih menyediakan gudang, kumpulkan barang2 lama dan sumbangkan.
8. Beli barang second dan jika dalam perjalanan waktu rusak tetap digunakan denagn membuatnya tampak bagus, menarik, dan enak dilihat.
Go greean emang selalu identik dengan aksi penghematan dan pemanfaatan yang efisien, bisa kita mulai sekarang mulai dari hal yang ada di sekitar kita. Jadikan sebagai kebiasaan dan tularkan! Help our earth save!

Pembentukan Sekber PA Wonosobo

Pada tanggal 10 Juli 2010 mau ada pembentukan sekber PA Wonosobo, bertempat di perpustakaan Desa Patakbanteng, dan malamnya nginep bareng+perawatan pohon di Gunung Perahu,, bwt temen2 PA Wonosobo, di harap untuk bisa ikut berpartisipasi.. more info, Gempa Unsiq/The Bull Egg's Adventure Patakbanteng..

Cemara Siuk

Suku cemara-cemaraan atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.

Cemara sendiri merupakan tetumbuhan hijau abadi yang sepintas lalu dapat disangka sebagai tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar kelihatan seperti jarum, dan buahnya mirip runjung kecil. Namun kenyataannya pepohonan ini bukan termasuk Gymnospermae, sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya nampak seperti berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan.
Cemara adalah pohon yang sangat artistik untuk penataan sebuah taman. Dibentuk sedemikian rupa dalam gaya seni jepang yang bernama bonsai. Jenis cemara asli Indonesia untuk dibuat bonsai yang paling bagus adalah cemara udang atau Casuarina equisetifolia, berasal dari daerah Madura, Jawa Timur.Ada juga jenis cemara lainnya seperti cemara balon atau Casuarina nobillis yang tajuknya berbentuk seperti balon dan cemara norfolk atau Casuarina excelsa yang tajuknya bertingkat-tingkat cantik.
Sedangkan di tempat kami yang paling lazim adalah cemara angin atau Casuarina junghuhniana. Cemara angin atau di tempat kami disebut sebagai cemara siuk berdasarkan bunyinya jika diterpa angin. Jenis cemara ini menjadi pilihan dalam reboisasi karena tajuknya tidak lebar sehingga tidak mengganggu tanaman kentang yang harus mendapat sinar matahari. Saat ini kami juga melakukan pembibitan agar persediaan reboisasi tercukupi.